Minggu, 24 April 2011

Monyet.

Seorang pemburu junior
tampak kesulitan ingin
menangkap monyet berekor
panjang dalam keadaan hidup.
Walau di hutan yang begitu
banyak kelompok monyet
berekor panjang, tetap saja si
junior kehabisan akal. Pasalnya,
monyet-monyet itu begitu gesit
dan cekatan.
Seorang pemburu senior pun
akhirnya menghampiri pemburu
junior untuk memberikan trik
khusus. “Sebenarnya,
menangkap monyet jenis itu
dalam keadaan hidup sangat
mudah, ” ucapnya memecah
kebingungan sang junior.
Sang pemburu senior pun
mengambil sebuah toples yang
mirip sebuah botol. Bedanya,
leher toples itu lebih besar
sedikit dan lebih panjang dari
leher botol.
“Untuk apa toples aneh ini?”
ucap sang pemburu junior
masih dalam keadaan bingung.
“Kamu tinggal meletakkan
sebutir kacang ke dalam toples,
dan memendam toples ini
dalam tanah, ” ucap sang
pemburu senior sambil
memberikan toples berisi
kacang itu kepada si junior.
Setelah toples dipendam,
mereka pun mengintip dari
kejauhan. Benar saja, tak lama
kemudian seekor monyet
tampak mengendap-endap
membaui kacang yang ada
dalam toples. Setelah
tangannya masuk ke toples,
sang monyet menjerit-jerit. Sang
monyet sudah masuk
perangkap pemburu.
Mendapati itu, sang junior
benar-benar keheranan dengan
cara kerja perangkap monyet
itu. ”Lho, kenapa monyet tidak
bisa melepaskan tangannya,
padahal sebelumnya ia bisa
memasukkan tangannya ke
dalam toples ?” tanya sang
junior.
”Itulah sifat monyet, saudaraku.
Tangannya tidak bisa ia
keluarkan dari toples, karena
sang monyet tidak mau
kehilangan sebutir kacang yang
ada di genggamannya, ” jelas
sang pemburu senior.
**
Kalau kita mau bercermin
dengan tingkah dan perilaku
alam di sekitar kita, begitu
banyak pelajaran yang bisa
diambil.
Boleh jadi, tidak sedikit dari kita
yang kehilangan rasionalitas
demi ingin tetap menggenggam
sesuatu yang sebenarnya kecil.
Juga, tidak sedikit dari kita yang
sulit menemukan luasnya akal
sehat karena terkungkung
dalam kerdilnya kebencian dan
dendam.

Tidak ada komentar: