Minggu, 17 April 2011

Gerak.

Dua ekor rusa tampak berlari
kecil menelusuri semak belukar
menuju puncak bukit. Sesekali,
sang induk dan anak rusa ini
berhenti sebentar, kemudian
berlari lagi. Anak rusa tampak
kelelahan mengikuti gerakan
rusa induk.
“Bu, kenapa istirahatnya
sebentar sekali?” tanya si anak
rusa sambil terengah-engah.
Jarak antara keduanya pun
mulai tampak lebih jauh.
Menyadari itu, sang induk rusa
berhenti sebentar sambil
menggerak-gerakkan kaki-
kakinya. ”Ayo nak, terus
bergerak!” teriak sang induk
rusa ketika anak rusa ikut
berhenti dan terduduk lemas.
”Bu, kenapa kita tidak duduk-
duduk sebentar? Bukankah
pemburu yang mengejar kita
sudah tertinggal jauh ?” tanya
sang anak rusa sambil sesekali
mengatur nafas.
”Anakku,” sapa sang induk rusa
sambil menghampiri anaknya.
” Kita bergerak bukan karena
semata-mata kejaran sang
pemburu. Kita harus terus
bergerak karena seisi alam raya
ini memang dirancang Tuhan
untuk selalu bergerak !”
***
Siapa pun kita, tidak selalu
berada dalam keadaan seperti
yang diinginkan: pencapaian
target hidup yang serba mudah,
sarana yang selalu mudah
tersedia, dan sebagainya.
Ada kalanya, hidup
menyuguhkan sisi lain, jauh
seperti keadaan yang
diinginkan. Saat itulah, fisik dan
batin menjadi teramat lelah
seperti sehabis berlari dari
kejaran pemburu yang
menginginkan kematian kita.
Kelelahan itu menuntut fisik
dan batin kita untuk berhenti
bergerak. Diam, dan
melupakan segalanya.
Perhatikanlah, bahwa
sebenarnya, di saat lelah itulah,
fisik dan batin kita perlu terus
bergerak. Bukankah air sungai
akan menjadi kotor ketika
alirannya tidak lagi bergerak.
Bukankah bumi dan seisi alam
ini akan hancur ketika mereka
tidak mau lagi bergerak.

Tidak ada komentar: