“Wahai pemuda, beramallah kalian saat
kalian masih muda karena aku tidak melihat amal kecuali pada saat masih muda.” (Hafshah binti
Sirin Rahimahallah)
Anak muda merupakan tulang punggung bangsa.
Merekalah yang akan menjadi penerus bangsa ini. Jadi, bisa diprediksi dari
sekarang tentang masa depan suatu bangsa. Yupz, benar sekali. Masa depan bangsa
bisa dilihat dari moral anak mudanya. Jika anak muda pada saat ini baik maka
bisa diprediksi masa depan bangsa tersebut juga baik. Sebaliknya, jika anak
muda pada saat ini bermoral buruk maka bisa diprediksi bangsa ini tidak memiiki
masa depan yang baik. Jadi, masa depan bangsa kita saat ini berada di tangan
kita. Okelah, kita jangan bahas bangsa mungkin terlalu besar. Atau bisa lebih
diperkecil lingkupnya yaitu desa mungkin atau masa depan organisasi apa yang lebih
kecil lagi yaitu masa depan kita sendiri. Nah, kalau bukan kita yang menentukan
masa depan kita? Lalu siapa lagi? Orang tua? Keluarga? Teman? Atau malah pacar?
Ehm, ehm yang senyum-senyum udah punya tuh... Yang sudah lulus hayo mau kemana?
Pilihan kamu saat ini menentukan masa depanmu lho?
Yang pasti untuk menentukan pilihan adalah dengan
menentukan besok kalian mau jadi alias
cita-cita kalian apa? Janganlah kita mengikuti arus! Kebanyakan dari kita masih
berpikir jalani hidup itu seperti air yang mengalir. Kalau kita bisa
menciptakan arus sendiri, bisa menentukan arus sendiri kenapa harus mengikuti
arus yang ada? Bahkan arus yang sudah ada kita tidak tahu akan menuju kemana?
Kalau kita yang menentukan dan menemukannya, kita bisa
mengarahkan arus tersebut menuju tempat yang kita kehendaki.
Selama ini, kita masih mengikuti arus-arus yang
sudah ada. Kita tak tahu siapa yang menciptakan arus tersebut. Kita juga tak
tahu kemana arus itu akan bermuara. Arus-arus ini hanya memberikan kebahagian
sehingga kita terus terseret kedalam arus tersebut. Hingga merelakan waktu,
harta bahkan kehormatan.
Coba jika suruh pilih, kalian pilih mendengarkan
lagu-lagu pop atau mendengarkan murotal? Pilih membaca al Quran atau baca SMS?
Sering mana buka buku bacaan atau buka FB? Gelisah saat ketinggalan shalat atau
ditinggal teman? Betah di masjid apa di warnet? Pilih menghadiri tausyah atau
konser? Dan masih banyak lain, silakan teman-teman pikir .
Kebanyak dari kita masih banyak mendengarkan
lagu-lagu pop apalagi Ki-Pop gak da bosennya dah, tapi kalo mendengarkan
murotal atau lagu-lagu islami? Kita jarang membaca Al Quran tapi kita sering
membaca SMS. Sering membuka buku tapi kita jarang membacanya (siapa tuh?
Pura-pura membuka buku tp malah OL). Saat akan pergi dengan teman dan belum
shalat, kita sering mengatakan, “Bentar dulu ya, saya shalat dulu. Gak lama
kok!” (shalat kok kaya pengiriman kilat). Kita betah di depan compy berselancar
di dunia maya daripada di masjid untuk menunggu datangnya Iqomat. Banyak yang
memilih datang ke konser tapi tak banyak yang menghadiri pengajian. Tapi,
didaerah anda saya rasa tidak begitu ya. Saya pikir akan banyak yang memilih
tausyah dan sedikit yang memilih konser untuk ditinggalkan. Bingung? Silahkan
dipahami dengan sepaham-pahamnya...
Beberapa bulan yang lalu, artis BoyBand dan
GirlBand asal korea mengadakan konser di Jakarta. Tak hayal, hal ini membuat
girang para fan-fans mereka di Indonesia (kebanyakan para kaum muda). Sebagai
bukti kecintaannya kepada idola mereka sangat antusias untuk mengantri membeli
tiket yag harganya mencapai 1jt rupiah dan yang paling murah 250rb rupiah. Atau
saat ada konser dangdut didesa tetangga, yang nonton pun bisa samapai jalanan.
Seakan-akan berdiri berjam-jam, berdesak-desakan bahkan khalwat lawan jenis tak
mengapa. Beda ceritanya jika diadakan tausyah. Pengumumannya sudah diumumkan
jauh-jauh hari, masih ditambah embel-embel fassilitas snack, tempat nyaman,
dijamin dapat tempat duduk dan gratis. Apakah yang datang akan sama seperti
konser Ki-Pop ataupun konser dangdut? Saya rasa bagaikan langit dan bumi.
Inilah moralitas anak muda sekarang. Mereka masih
mudah terseret arus, bahkan dengan arus yang kecil sekalipun. Mereka mengikuti
apa yang lagi tren saat ini apa yang lagi bouming dan yang sedang cetar
membahana. Mereka tak pedulikan hal buruk apa yang akan menimpanya. Mereka juga
tak mempedulikan ancaman masa depan mereka. Yang mereka tahu hanyalah kebahagian dan
kesenangan. Mereka tidak tahu bahwa kebahagianan dan kesenangan itu hanyalah
sebuah bungkus yang diciptakan setan untuk mengelabuhi mangsanya. Setan
berhasil membungkus rapi tipu dayanya dengan kebahagian yang semu, kesenangan
yang sesaat.
Apakah sahabat muslim tidak mengetahui apa yang
dikatakan iblis ketika diperintahkan Allah untuk turun dari surga? Allah
menceritakannya dalam al Qur’an surat al A’raf:
tA$s% ñÝÎ7÷d$$sù $pk÷]ÏB $yJsù ãbqä3t y7s9 br& t¬6s3tFs? $pkÏù
ólã÷z$$sù y7¨RÎ)
z`ÏB tûïÌÉó»¢Á9$# ÇÊÌÈ tA$s% þÎTöÏàRr& 4n<Î)
ÏQöqt
tbqèWyèö7ã ÇÊÍÈ tA$s% y7¨RÎ)
z`ÏB tûïÌsàZßJø9$# ÇÊÎÈ
“Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena
kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah,
Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab:
"Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman:
"Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al A’rqf:
13-15)
Allah SWT menunjukan kekuasaannya, yakni
memerintahkan iblis untuk turun dari surga karena kedurhakaan dan
pembangkangannya yang menyimpang dari jalan yang ditetapkan Allah SWT. Iblis
diturunkan dalam keadaan hina sebagai balasan terhadap pengakuannya. Lalu iblis
meminta agar usianya ditangguhkan hingga sampai hari kiamat. Allah mengabulkan
permintaan iblis untuk menangguhkan usianya hingga manusia dibangkitkan. Maka setelah dikabulkan permintaannya, iblis besumpah akan
menggoda bani adam, menghalangi - halangi manusia dari jalan-Nya yang lurus.
tA$s% !$yJÎ6sù ÏZoK÷uqøîr& ¨byãèø%V{ öNçlm;
y7sÛºuÅÀ
tLìÉ)tFó¡ãKø9$#
ÇÊÏÈ §NèO Oßg¨YuÏ?Uy .`ÏiB Èû÷üt/
öNÍkÉ÷r& ô`ÏBur
öNÎgÏÿù=yz ô`tãur
öNÍkÈ]»yJ÷r& `tãur öNÎgÎ=ͬ!$oÿw¬ ( wur ßÅgrB
öNèdtsVø.r& úïÌÅ3»x© ÇÊÐÈ
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya
tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau
yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al A’raf: 16-17)
Dalam
tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan
“Yakni
sebagaimana Engkau telah menyesatkan aku. Menurut Ibnu Abbas, sebagaimana
Engkau telah menghukumi saya tersesat. Sedangkan menurut lainnya, sebagaimana
Engkau telah binasakan saya, maka sesungguhnya saya benar - benar akan
menghalang - halangi hamba - hambaMu yang Engkau ciptakan dari keturunan orang
ini (Adam) yang menjadi penyebab Engkau jauhkan diriku dari rahmatMu, agar mereka
tidak menempuh jalanMu yang lurus, yaitu jalan yang hak dan jalan keselamatan.
Sesungguhnya saya benar - benar akan menyesatkan mereka dari jalan tersebut
agar mereka tidak menyembahMu dan tidak pula mentauhidkan-Mu, karena Engkau
telah memutuskan kesesatan terhadap diriku.”
Sejak
diturunkan dari surga, iblis telah mengangkat bendera perang kepada manusia.
Mereka berjanji akan menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus dan jalan
keselamatan. Iblis akan menggunakan berbagai cara agar manusia tidak menyembah
dan tidak lagi mentauhidkan Allah SWT. Seperti sesatnya iblis yang telah
disesaatkan Allah SWT.
Sahabat
muslim, sebelum kita terseret arus kesesatan yang lebih jauh marilah
bersama-sama kita ciptakan arus yang aman. Arus yang akan membawa kita kedalam
kebahagian didunia dan akhirat. Arus yang akan mengarahkan kita ke jalan haq. Arus yang akan
membawa kita ke jalan keselamatan. Arus yang akan membawa kita ke pada Allah
ta’ala. Yaitu arus di jalan kebenaran dan keselamatan yang ditunjukan al Qur’an
dan sunnah. Yang akan membawa kita kearah yang sebenarnya yaitu
menuju surgaNya Allah. Tidak ada lagi tempat tujuan akhir yang paling indah
selainnya. Disanalah kita akan bahagia selama-lamanya. Tidak ada lagi perkataan
dan perbuatan sia-sia. Semua akan tampak indah dipandang. Menyediakan apa yang
kita inginkan. Itulah tujuan yang sesungguhnya bagi setiap manusia. Sebagaimana
asal nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam as dan Hawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar