Aku tidak sama dengan kamu apa lagi dengan dia.
Kami juga tidak sama dengan kalian, begitu juga dengan kita yang
jauh beda dengan mereka.
Namun aku suka kamu karena perbedaan. Coba kalau sama, hidup
terasa hampa. Monoton. Gak ada gregetnya. Tiap hari itu-itu saja. Karena hidup
ku gak mau monoton, ku putuskan untuk memilih kamu. Iya kamu! Namun ada hidup
ini gak Cuma ada aku dan kamu. Ada dia yang juga berbeda dengan kamu. Aku jadi
bingung memilih kamu atau dia. Iya bingung! Kalau ku pilih kamu yang ada
didepan mata apa kata dia. Dia mengancam akan melakukan hal yang nekad jika aku
memilih kamu. Kalau aku pilih dia yang jauh di mata. Sungguh aku gak tega
melihat kamu menangis dihadapanku. Aku harus bagaimana coba?
Apa aku harus pilih keduanya. Hingga kami hidup bahagia dalam satu
atap. Namun kalian tetep kekeh untuk memilih diantara kalain berdua. Sudahlah
jangan memikirkan ego kalian. Jika memaksa aku untuk memilih, apa kalian tidak
kasihan dengan aku. Keputusanku adalah untuk memilih kalian berdua, karena aku
tidak mau menyakiti kamu dan dia. Kita hidup bersama dalam pondasi cinta yang
menggenggam tiang-tiang harapan penyangga genting-genting pahala kita. Jangan
pedulikan kata mereka. Mereka hanya iri pada kebahagian kita. Harusnya kita
bersyukur karena ada yang peduli pada kita terbukti mereka selalu memikirkan
kehidupan kita padahal kita tidak pernah berprasangka kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar